Begitu masuk bangunan utama, kami menuju foodcourt, cari tempat duduk dan beli minum.
Menunggu hingga tiba saatnya terbang dari Doha ke Jakarta.
Saya sempat tertidur sebentar di foodcourt bandara Doha.
Sekitar jam 01 waktu Doha, kami sudah dipanggil di gate kemudian naik bis menuju pesawat.
Sekitar jam 02.20an, pesawat take off dari bandara Doha menuju bandara Cengkareng.
Kami banyak tidur di pesawat, makan pun ada yang skip. Dan Tole skip semua makan di pesawat, paling hanya minum jus sekali. Dia lebih memilih tidur.
Landing CGK…
Bagasi dan bea cukai aman.
Alhamdulillah…
Bagi yang belum mengisi ECD (Electronic Custom Declare), bisa mengisi melalui web https://ECD.beacukai.go.id/ atau melalui mesin yang di sediakan di bandara.
Siap-siap packing dan harus sempat ke Galeria Mall untuk ke Kinokuniya karena ada yang mau saya beli. Terniat…
Saya dan Tole pergi ke Galeria Mall dengan bis pulang pergi.
Berangkat naik bis nomer 56 lalu transfer di depan hotel Al Hamra lanjut naik bis 67, seperti sebelumnya.
Begitu sampai di mall, Tole langsung bilang lapar padahal sebelum berangkat sudah ditawari makan dulu tetapi tidak mau. Jadilah kami makan ayam goreng dengan kentang dan roti. Menurut saya, ayam di Abu Dhabi enak-enak semua apapun merk-nya.
Selesai makan kami langsung ke Kinokuniya. Saya dapat dan Tole pun dapat.
Kemudian kembali ke kost.
Agak bingung ketika mencari halte, jadilah kami berjalan memutar dan berujung tanya-tanya.
Halte bis pulang, berbeda saat pertama ke mall ini tetapi bisa juga dan tetap bisa turun di Electra Park. Dari halte mall yang ini, kami naik L43 tranfer di Electra Park dan lanjut naik bis 56.
Alhamdulillah…
Sampai kost, kami langsung beberes barang bawaan alias packing. Malamnya kami ke bandara dan terbang.
Jajan buat makan malam kali ini agak banyak karena sebagian mau dibawa ke Jakarta seperti kunafa dan luqaimat. Sementara makan malamnya Tole mau nasi mandi yang dekat kantor ayahe.
Pulang kerja ayahe langsung membaca nasi mandi.
Kunafa dan luqaimat beli melalui Talabat.
Ayahe Tole wa taksi langganan kalau mau ke bandara. Jam 21.15 supir taksi sudah tiba seperti rekues kami.
Sampai di bandara, setor bagasi, jalan-jalan sebentar, dada-dada ke ayahe Tole dan masuk menuju gate 24.
23.30 waktu Abu Dhabi, kami terbang menuju Doha, Qatar.
Sampai di Doha jam 23.40 waktu Doha.
Dari turun pesawat kami naik bis hingga ke bangunan utama dimana gate untuk penerbangan lanjutan berada.
ECD (Electronic Custom Declare), besoknya saja saat sudah kelihatan akan membawa berapa koper.
Sekitar jam 13, saya janjian di Mushriff Mall dengan teman SMA yang suaminya bekerja di KBRI. Dia ngajak makan di Aroy Dee Thai yang merupakan restoran makanan Thailand.
Jam 13.20 saya sampai Mushriff Mall, saya pikir saya telat. Setelah saya kontak teman saya ternyata dia lupa. Untung di Abu Dhabi, mau ke sana kemari bisa cepat. Jadi saya santai saja nunggu, selain itu memang tidak ada agenda lain.
Sekitar jam 14an, akhirnya yang ditunggu datang juga.
Kami memesan makanan dan ngobrol ngalor ngidul. Dulu kami tak begitu akrab tetapi sekarang kami bisa ngobrol tentang apapun.
Saya banyak mendapat insight pengalamannya berpindah-pindah negara dan juga anaknya yang berpindah-pindah sekolah. Dan banyak lagi pembicaraan lainnya.
Kami ngobrol sambil makan dan kekenyangan. Makanan di sini porsinya jumbo.
Setelah itu kami diajak ke KBRI, foto-foto di depan KBRI dan di tulisan President Joko Widodo St. Salat ashar di musala KBRI.
Kemudian kami diajak ke masjid Jokowi yang belum lama diresmikan. Bukan cuma diajak tapi diantar oleh teman dan suaminya. Dan diantar juga ke kantor ayahe Tole karena saya bilang mau janjian di sana.
Masjid Jokowi terletak di Jl. Jokowi yang membentang sepanjang jalan dari ujung lampu merah sampai lampu merah berikutnya.
Jadi tulisan President Joko Widodo St. diletakkan di KBRI adalah untuk keperluan foto-foto saja
Walaupun Tole sempat protes karena kami kelamaan ngobrol tetapi protesnya tidak mengganggu. Alhamdulillah…
Setelah ayahe Tole selesai kerja, kami ke halte bis. Kami berencana ke Carrefour di Airport Road untuk membeli oleh-oleh. Sebenarnya tempat belanja ini masuk dalam list boi*** tetapi biasanya kurma yang bagus adanya di situ. Kalau dulu ada pasar kurma di Mushriff Mall kalau sekarang sudah tidak ada lagi.
Bis yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, akhirnya kami pun naik taksi ke sana.
Sampai di sana pun saya tidak mendapatkan kurma yang menurut saya stok baru yang masih lembut dan berujung tidak membeli kurma di sana. Pulangnya kami naik taksi lagi karena sudah cukup malam walau pun tentengan kami sangat ringan.
Jam 11 kami sampai restoran Bandung dan merupakan tamu pertama. Saya memesan siomay, ayahe Tole memesan bakso Malang, dan Tole memesan sate. Nampaknya dia kangen dengan sate. Dan tidak ada foto makanan kali ini.
Setelah selesai makan, kami ke Abu Dhabi Mall.
Niat awal mau ke Al Reem Mall, ma uke outlet Kipling. Dan setelah dipikir-pikir mending ke mall yang dekat saja, dekat restoran Bandung. Beli tas sedapatnya kalau dapat yang berujung harus dapat di bawah “paksaan” ayahe Tole dan Tole.
Kami parkir di area parkir blok depannya Abu Dhabi Mall, lebih praktis.
Masuk Abu Dhabi Mall, yang dicari langsung tempat salat, Borders (toko buku), dan outlet tas.
Selesai di Abu Dhabi Mall, kami ke corniche sekedar mengenang kalau dulu kami sering ke corniche untuk sewa sepeda. Kalau dulu seringnya Tole sewa yang kecil untuk dikendari sendiri. Kali ini kami menyewa sepeda tipe family. Kami bertiga bisa duduk di sepeda.
Kemudi dan kayuh sepeda ada di kursi belakang. Sementara kursi depan khusus untuk penumpang yang space tempat duduknya kecil saja. Semua kebagian duduk di kursi depan.
Sebelum azan ashar berkumandang, kami sudah berangkat menuju Sheikh Zayed Festival. Kami ke Sheikh Zayed Festival lagi karena Tole ingin bermain crazy car lagi yang semoga karena hari Ahad, banyak temannya dalam satu arena.
Tempat salat di sini lebih sepi dibandingkan saat di Global Village. Selepas ashar kami jalan-jalan dan kembali ke tempat salat, aman. Tidak ada antrian wudhu dan salat yang membludak.
Di Sheikh Zayed Festival kami langsung fokus ke makan di Al Baik dan main.
Main di crazy car sudah dan saat mau main di boom boom car Tole ditolak karena tingginya kurang dari 140 cm. Padahal waktu sebelumnya Tole lolos aja naik boom boom car.
Sabtu terakhir sebelum meninggalkan Abu Dhabi kali ini.
Pagi-pagi Tole sudah ada zoom dari PKBM-nya. Jumat kemarin juga.
Jam 5 waktu Abu Dhabi, Tole sudah harus bersiap di depan laptop. Padahal azan subuh belum berkumandang. Ketika waktunya subuh, Tole harus izin salat walaupun saat kuis dia akan kehilangan beberapa poin.
Hari ini kami harus jadi ke Global Village setelah berkali-kali batal ke sana karena kemalaman. Jadi dari pagi sampai siang kami hanya beredar di sekitar Abu Dhabi saja.
Menjelang jam 10 pagi kami baru berhasil keluar kamar untuk sarapan di restoran Rempah Indonesia. Saya makan bubur ayam, ayahe Tole makan lontong sayur, dan Tole makan soto. Minumnya es teh. Walaupun resto Indonesia tapi porsi agak kebanyakan buat saya.
Dari resto Rempah, kami ke pantai Al Hudayriyat yang merupakan pantai reklamasi baru.
Cerita ayahe Tole, waktu terakhir ke situ masih banyak pembangunan sana sini. Hari ini walau pun belum bisa dibilang rampung tetapi sudah sangat bisa dinikmati pantainya. Hanya banyak toko yang masih dalam tahap persiapan untuk buka.
Saat berangkat, kami memang tidak berencana untuk berenang mengingat dinginnya air laut di corniche ditambah belum kebayang kondisi ruang mandi dan ganti.
Kami hanya berjalan-jalan di sekitar pantai.
Setelah dari pantai Al Hudayriyat, kami ke Gift Land untuk membeli gantungan kunci sebagai oleh-oleh terutama Tole yang ingin membelikan oleh-oleh buat temannya. Saya juga berniat membeli gantungan kunci tetapi bahan dan model yang saya inginkan tidak ada, ya sudah saya tidak membeli apapun di Gift Land.
Ayahe Tole pusing dan ingin segera kembali ke kost tetapi saya merasa saying kalau langsung balik ke kost. Jadilah saya minta didrop di Wahda Mall dan pulang naik bis. Tadinya ayahe Tole mau menjemput saya kembali di Wahda Mall tapi saya tidak mau. Saya hanya ingin jalan-jalan di Wahda Mall sebentar saja.
Saya keliling-keliling di Wahda Mall tetapi tidak ada toko yang berhasil menarik saya masuk. Dan saya pun agak bingung di dalamnya. Cari pintu keluar yang kea rah terminal pun keder. Akhirnya yang penting keluar mall terus jalan ke arah halte bis yang ada di depan terminal Abu Dhabi.
Saya pun dikomen terlalu cepat di mall.
Sampai kamar, saya masih sempat rebahan dan mengistirahatkan mata sebentar.
Kemudian kami bersiap menjemput teman ayahe Tole dan kami sama-sama ke Global Village, Dubai.
Perjalanan lancar. Alhamdulillah…
Menurut ayahe Tole untuk menuju pintu masuk Global Village sudah terjadi beberapa kali rekayasa lalu lintas.
Kami parkir di dekat carrefour. Tak jauh dari situ ada semacam becak yang mengantarkan kami sampai pintu masuk Global Village. Per orang kena biaya 5 atau 10 AED, kok saya lupa ya.
Begitu masuk, kami langsung menuju tempat salat untuk salat ashar sekalian menanti waktu salat maghrib biar lebih nyaman karena kalau kami keluar dan kembali lagi saat salat maghrib, suasana sangat ramai.
Niat saya di Global Village, selain untuk menikmati stand-stand negara juga untuk jajan. Lampu-lampu warna warni sangat cantik. Aneka jajanan banyak tersedia.
Untuk Tole, tentunya mengincar permainan.
Jam 21 kami sudah merasa cukup di dalam Global Village, kami menuju pintu keluar. Sempat tunggu-tungguan agak lama dengan teman ayahe Tole tapi akhirnya ketemu juga.
Tole membuat challenge tidak keluar kamar selama 24 jam. Apakah berhasil?
Yang jelas hari itu adalah hari mencuci dan leyeh-leyeh. Nikmat sekali leyeh-leyeh setelah marathon pergi.
Siang menjelang sore, terdengar suara-suara school bus mengantarkan anak-anak pulang sekolah. Beberapa kali saya melongok ke jendela untuk melihat penampakan school bus. Begitu saja sudah bahagia. Gabut!
Malamnya kami memesan kunafa yang menurut review-nya terenak se-Abu Dhabi.
Dan kami belinya melalui Talabat (gofood-nya UAE).
Dan beneran enak gak ada obat kalau kata anak-anak sekarang.
Makan malamnya nasi mandi yang di seberang kantor ayahe Tole. Kalau dulu bisa bilang di samping Alam Supermarket. Kalau sekarang, supermarketnya sudah tidak ada. Cuma nasi mandinya tidak ada fotonya. Pokoknya enak dan murah meriah, 25 AED bisa jadi 4-5 porsi di kami.
Hari ini kami mau renang di pantai corniche yang berbayar tapi tidak mau berangkat pagi-pagi karena selain udara masih dingin, kami juga masih ngantuk setelah semalamnya lagi-lagi sampai kost hampir tengah malam.
Menjelang jam 11 kami baru sampai corniche, Corniche Paid Sahil Beach. HTM 10 AED dewasa, 5 AED anak-anak, sewa kursi 26 AED per kursi.
Banyak bule berjemur di saja, jadi tidak leluasa untuk mengambil gambar atau video.
Tole dan ayahe sudah siap dengan baju renangnya. Sementara saya masih ragu-ragu untuk ganti baju renang.
Tapi kalau dipikir-pikir, sayang juga kalau tidak merasakan air laut corniche. Akhirnya saya memutuskan untuk ganti baju renang.
Namun setelah sekitar 30 menit, saya memutuskan untuk menyudahi sesi main air karena selain dingin juga karena pasti saya akan lama mandinya. Kamar mandinya agak terbuka membuat saya tidak leluasa mandinya. Untung tidak ada antrian jadi saya tidak merasa tidak enak.
Tole dan ayahe masih lanjut main air dan main pasir.
Setelah merasa puas atau mungkin kedinginan, mereka mandi. Kalau laki-laki lebih santai sepertinya. Bilas dan sabunan di shower luar kamar mandi dan ganti di ruang ganti.
Dari corniche kami ke Mamak di Yas Island. Makan nasi lemak untuk saya dan ayahe Tole, nasi kandar untuk Tole. Dan minumannya tentu teh ais alias teh tarik.
Dari Mamak, kami ke Yas Mall.
Jalan-jalan di depan Ferrari World. Tole ditawari masuk dan sebelumnya dikasih lihat roller coasternya melalui Instagram yang kemudian dijawab tidak. Hahaha
Mau beli merchandise yang ada di toko Ferrari World tetapi harga tidak masuk kantong kami.
Dari situ kami ke carrefour untuk mencicil oleh-oleh dan kemudian ke ikea untuk membeli meja lipat dan karpet.
Selesai sudah agenda hari ini. Besoknya ayahe Tole harus masuk kerja lagi.
Hari ini kami ke Dubai mau naik metro, abra kemudian ke Miracle Garden dan Global Village.
Karena semalamnya kami sampai kost tengah malam maka hari ini kami tak sanggup kalau harus berangkat pagi-pagi.
Setelah lewat jam 11 kami baru berhasil berangkat dari kost. Itu pun kami harus mampir ke tempat cuci mobil karena kondisi mobil yang sudah sangat kotor.
Kami mampir ke tempat cuci mobil di perjalanan menuju Dubai karena tempat cuci mobil di dekat kost sangat ramai.
Lama proses pengerjaan cuci mobil sekitar 1 jam.
Setelah itu kami langsung menuju Mall of Emirates untuk parkir mobil kemudian ke stasiun metro.
Sampai Mall of Emirates sudah jam 13 lewat, jadi kami bergegas ke tempat salat yang ada di mall. Tempat salat di mall ini besar dan nyaman.
Rata-rata tempat salat di UAE nyaman tetapi ada yang besar dan ada yang tidak terlalu besar.
Setelah salat kami langsung ke stasiun metro dan membeli tiket single trip dengan tujuan akhir stasiun Creek.
Dari stasiun Mall of Emirates naik metro red line kemudian transfer ke green line di stasiun Burjuman dan naik metro lagi sampai stasiun Creek (stasiun terakhir di green line). Ongkosnya 8 AED.
Biaya naik metro ini ditentukan dengan zona. Untuk informasi lebih lengkap bisa browsing-browsing sendiri supaya lebih update.
Dari metro kita bisa melihat Burj Khalifa dan Museum Future.
Oiya, naik metro ini juga dalam rangka mengajak Tole untuk naik transportasi umum di Dubai. Dulu pernah tetapi sudah lupa katanya.
Sampai di stasiun Creek, kami berjalan kaki ke Jaddaf Marine Transport Station untuk naik abra (perahu) menuju Dubai Festival City Mall.
Ongkos naik abra ini 2 AED sekali jalan.
Sampai di Dubai Festival City Mall kami makan dan kembali lagi ke Dubai Festival City Marine Transport Station.
Masih di dalam mall, saya sadar kalau hp saya ketinggalan di tempat makan. Buru-buru saya kembali ke tempat makan. Alhamdulillah hp selamat.
Kami naik abra lagi kembali ke Jaddaf Marine Transport Station.
Hari sudah mulai gelap dan kami memutuskan tidak pergi ke Global Village hari itu. Tidak ke Miracle Garden pun sudah kami putuskan saat siangnya karena mengingat waktu, juga HTM yang lumayan 95 AED hanya untuk melihat bunga. Seingat saya, terakhir ke Miracle Garden, HTM tidak semahal itu.
Kami mantapkan langsung ke Mall of Emirates dan menikmati jalan-jalan di mall.
Dari stasiun Creek naik metro green line sampai stasiun Burjuman kemudian transfer ke red line naik metro sampai Mall of Emirates.
Saat transfer di stasiun Burjuman, kami tanya-tanya lokasi tempat salat dan ternyata adanya di luar stasiun.
Buru-buru kami naik kereta menuju Mall of Emirates berharap bisa salat maghrib di mall.
Sampai di Mall of Emirates tujuan pertama adalah tempat salat, begitu selesai wudhu terdengar azan isya. Jadilah kami jamak salatnya. Secara jarak tempuh dari Abu Dhabi seharusnya kami sudah bisa menjamak salat.
Di mall tersebut saya langsung minta mampir ke Borders toko buku tetapi yang saya cari dan saya minati tidak ada.
Dan tiba-tiba tercetus ide ke Ski Dubai yang berada di dalam mall. Kami berjalan ke arah sana.
Ragu-ragu mau tetap masuk atau tidak karena HTM mulai 295 AED per orang.
Akhirnya Tole dan ayahe saja yang masuk dan memilih yang HTM 315 AED. Harga segitu termasuk minuman coklat panas, sarung tangan dan kaos kaki baru. Jaket dan celana Panjang dipinjamkan. Untuk anak-anak dipinjaman helm. Bisa main sepuasnya sampai tutup.
Jam 20.30 Tole dan ayahe masuk ke arena Ski Dubai dan keluar jam 22.30. Sementara saya nunggu di luar sambil sesekali jalan-jalan di sekitar situ.
Selesai di Ski Dubai berarti kami harus segera pulang ke kost di Abu Dhabi. Mobil sewaan kami terparkir di mall tersebut selama lebih dari 8 jam dan kami harus membayar parkir sebesar 150 AED. Biaya parkir termahal yang pernah kami bayar!
Jam 9 pagi berangkat dari kost dan menjemput seorang teman kantor ayahe Tole yang saya juga kenal.
Karena Tole ingin main sand dune, dalam perjalanan ke Al Ain kami mampir ke Al Khatim Dessert.
Dari awal saya maunya mobil parkir di bagian yang ada aspal saja mengingat mobil yang kami sewa adalah sedan tetapi ayahe Tole maunya sampai agak masuk.
Baiklah… kami masih bisa berhenti di pasir keras.
Ketika buka pintu mobil, saya langsung komen, “seengg… bau kotoran unta nih kayaknya”
Begitu penumpang turun semua, ayahe Tole memindahkan lagi mobil hingga slip. Yak, mobil stuck di pasir.
Buyar semua keinginan main pasir. Kami langsung berpikir keras bagaimana untuk mengatasinya.
Kalau ayahe Tole langsung kontak seorang teman tetapi dia baru saja sampai rumah setelah begadang semalaman karena menikmati kembang api. Namun dia tetap tidak tenang dan terus memberikan instruksi apa yang harus kami lakukan sampai menyarankan masuk ke grup telegram supaya mendapat bantuan. Dan bilang kalau sampai jam 12 belum teratasi, dia akan datang. Duh gak tega saya ngebanyanginnya, semalaman gak tidur dan harus datang ke Al Khatim Desert yang berjarak sekitar 1 jam dari kota.
Saya berharap masalah teratasi sebelum jam 12!
Ternyata bantuan itu dekat!
Tak jauh dari tempat mobil slip, ada peternakan unta. Dan seorang dari peternakan unta itu datang dengan membawa sekop.
Alhamdulillah mobil selamat bisa keluar dari pasir tetapi mood main di pasir sudah hilang, selain itu sudah panas juga.
Dan Al Ain Zoo yang jadi tujuan berikutnya.
Mobil dikendarai dengan perlahan karea kondisi ban masih kempes setelah dikurangi tekanannya agar bisa keluar dari pasir. Kami harus isi angin di pom bensin terdekat.
Alhamdulillah, pon bensin terdekat hanya berjarak beberapa menit.
Walaupun indikator “flat tyre” masih menyala, nampaknya kondisi ban mobil baik-baik saja.
Jam 13 lewat, kami baru sampai di Al Ain Zoo. HTM dewasa 31.5 AED, anak-anak 10.50 AED.
Dari tempat parkir dan pintu masuk sudah berbeda dari terakhir kami ke sana.
Dan begitu masuk pun suasananya berbeda yang ternyata itu adalah perluasan dari kebun binatang. Lokasi kebun binatang yang lama masih ada. Tetapi entah mengapa, hewan-hewannya menjadi kurang menarik dibandingkan terakhir kami ke sana.
Tetapi Al Ain Zoo tetap menarik, apalagi untuk jalan kaki.
Jam 17 kami sudah cukup gempor berjalan kaki walau belum semua kami kelilingi. Untungnya kami bertanya ke petugas di saat yang pas, di tempat pemberhentian kereta yang akan membawa kami ke pintu keluar.
Selanjutnya kami ke Green Mubazarah.
Sampai di sana, saya tidak bisa mengenali Green Mubazarah yang dulu!
Tetap menarik dan ramai tetapi sayang tidak ada tempat salatnya.
Kami keliling sekitar danau, Tole & Ayahe sewa sepeda yang seperti di corniche.
Kemudian kami lanjut ke Jebel Hafeet yang merupakan puncak tertinggi di Abu Dhabi Emirat.
Lagi-lagi suasana berbeda. Bayangan sampai atas bisa nyeruput minuman hangat, nyatanya sampai atas kantinnya tutup. Udara dingin dan angin kencang membuat kami tak kuat berlama-lama di atas.
Kami pun turun sambil mencari pom bensin, harap-harap cemas dengan kondisi ban yang indikator “flat tyre”nya masih terus menyala.
Kami terpaksa masuk kota, karena pom bensin yang searah jalan sangat jauh. Khawatir dengan kondisi ban sekalian isi bensin. Alhamdulillah, ban aman.
Kami melanjutkan perjalanan ke Abu Dhabi dan berencana mampir di pom bensin untuk mengecek dan isi angin ban.
Pom bensin pertama yang kami temui, kompresor pengisi angin seperti mengisi tetapi tidak.
Kami melanjutkan perjalanan sambil mengamati keberadaan pom bensin berikutnya.
Pom bensin berikutnya tutup dan kami berhenti di pom bensin berikutnya lagi.
Lagi-lagi kompresor pengisi angin rusak dan kondisi ban kanan belakang sudah sangat kempes. Ayahe Tole berusaha untuk mengganti ban tetapi tidak berhasil membuka satu baut pun. Nampaknya pemasangan ban
Setelah tanya-tanya, kami disarankan untuk membeli sebuah tabung untuk mengisi angin sementara sampai ketemu pom bensin berikutnya yang tentunya dengan kompresor pengisi anginnya tidak rusak. Tertulis di tabung, hanya untuk 10 menit jalan saja.
Nyatanya setelah 10 menit baru bisa ketemu pom bensin berikutnya. Alhamdulillah… kompresor pengisi angin bekerja dengan baik.
Indikator “flat tyre” masih menyala tetapi kondisi ban aman. Dan ternyata untuk menghilangkan indikator “flat tyre” tersebut, ada yang harus disetting ulang. Itu urusan ayahe Tole aja… hahaha
Alhamdulillah kami sampai kost tengah malam dengan selamat.