Belajar · buku · Gemari

Task 7 – GEMARI PRATAMA

Task 7 ini merupakan task kedua klaster 1 – Buku, karena saya memilih P-B-D-D (Pakaian-Buku-Dapur-Dapur).

Walaupun sebelumnya sudah declutter besar-besaran, namun tetap saja buku merupakan bagian yang cukup berat buat saya. Ditambah kondisi saya yang kurang fit membuat jadwal berbenah buku berantakan, tidak sesuai jadwal lagi dan berbenah buku belum selesai sampai saat ini.

Proses Decluttering

Ya, saya membuat sub-kategori terhadap buku yang dideclutter agar mudah saat merapikan dan mencari buku yang hendak dibaca.

  1. Buku Agama
  2. Buku Anak
  3. Buku Anak Berseri
  4. Buku Pelajaran Sekolah
  5. Buku Sejarah
  6. Buku Pengetahuan Umum
  7. Buku Parenting
  8. Buku Resep
  9. Novel
  10. Dll (tidak terkategori)

Namun pada penyimpanannya tidak saklek 1 rak per kategori.

Alhamdulillah, semua buku saya seharusnya sudah mempunyai tempat setelah decluttering. Saya akan meletakkan box peralatan craft di sebagian rak dan sebagian lagi saya biarkan kosong. Semoga saya tidak tergoda untuk mengisi ruang kosong itu dengan buku lagi.

Beberapa buku sudah saya niatkan untuk keluar dari rumah. Sehingga buku-buku tersebut masuk ke dalam dus. Ada 2 dus yang saya siapkan, 1 dus untuk buku yang hendak dijual dan 1 dus untuk buku yang akan diberikan.

Saya ada beberapa buku digital, tepatnya materi dari kelas online. Beberapa tetap saya simpan di Google Classroom, tetapi untuk kelas yang sudah diinfokan akan ditutup sudah saya pindahkan ke Google Drive.

Proses decluttering pada proses berbenah buku merupakan proses yang sangat panjang buat saya. Saya sudah terlalu banyak menimbun buku.

Sampai saya kuliah, buku adalah barang mahal buat saya. Buku-buku yang saya baca adalah buku-buku pinjaman dari teman-teman. Beruntung saya yang mempunyai beberapa teman hobi membeli buku dan saya sering kali jadi orang kedua yang membaca buku-bukunya.

Ketika sudah bekerja dan berpenghasilan sendiri ada keinginan kuat untuk memiliki dan mengkoleksi banyak buku. Ada rasa bahagia ketika memiliki banyak buku dan saat itu saya juga masih memiliki banyak waktu untuk membaca buku-buku yang saya beli.

Sampai tiba saatnya memiliki anak. Kecepatan membeli buku sudah tidak bisa terkejar dengan kecepatan membacanya. Tetapi saya masih hobi membeli buku. Tumpukan buku tidak terbaca pun semakin banyak.

Setelah mengikuti kelas Gemar Rapi saya tersadar bahwa yang saya lakukan adalah menimbun buku dan saya harus decluttering buku-buku tersebut.

Proses decluttering buku jika dikaitkan dengan nilai RASA.

R – Rapi dan Teratur

Saya ingin rak buku rapi dan teratur sehingga kami tidak kesulitan mencari buku yang hendak dibaca. Tidak ada buku yang tertumpuk sehingga semua buku kelihatan dari pandangan mata.

A – Aman dan Nyaman

Semua buku masuk ke dalam rak dan dalam posisi vertikal. Nyaman dilihat dan meminimalisir potensi buku jatuh dan mengenai kita.

S – Sehat dan Bersih

Dengan jumlah buku cukup dan sesuai dengan kapasitas rak buku, maka rak buku dan buku-buku lebih mudah dibersihkan. Bersih pangkal sehat.

A – Alami dan Berkelanjutan

Pada dasarnya kertas bisa termasuk bahan organik karena apabila dibuang ke tanah akan terurai. Tetapi alangkah bijaknya jika kita tidak mudah membeli buku apabila tidak benar-benar membutuhkan. Bahkan jikalau memungkinkan kita membeli buku bekas layak baca dan setelah membacanya kita jual atau salurkan ke yang membutuhkan sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk hidup yang lebih alami dan berkelanjutan.

Rak buku before after

Proses Organizing

Buku Pelajaran Sekolah diletakkan di rak buku kamar anak.

Buku Resep diletakkan di lemari piring.

Dan buku-buku yang lain diletakkan di rak yang sama, hanya dijejer per kategori walaupun terkadang di tengah-tengah terselip buku di luar kategori tersebut. Penempatan buku juga disesuai antara tinggi rak dengan tinggi buku.

Maksud hati mau disusun dari pinggir dari yang besar ke yang lebih kecil tetapi terkadang di tengah-tengah ada naik turun tinggi buku.

Dan buku-buku yang saya simpan di rumah saya batasi maksimal 2 rak buku saja.

Gaya saya menyimpan buku jika dikaitkan dengan prinsip RASA.

R – Rapi dan Teratur

Saya akan menjaga jumlah buku hanya cukup di maksimal 2 rak buku agar buku bisa terjaga tetap rapi dan teratur. Tidak banyak buku yang harus saya urus.

A – Aman dan Nyaman

Cara saya menyimpan buku adalah vertikal dan rak dikondisikan tidak penuh sesak sehingga aman ketika diambil satu per satu dan nyaman ketika hendak memilih buku yang akan dibaca.

S – Sehat dan Bersih

Dengan menyimpan buku vertikal dan tidak penuh sesak maka rak akan lebih mudah dibersihkan dan akan mewujudkan lingkungan yang sehat dari rak buku.

A – Alami dan Berkelanjutan

Buku yang disimpan di rak buku adalah buku yang sudah ada di rumah. Sementara tidak menambah koleksi buku, bahkan saya akan mengurangi koleksi yang disimpan di rumah. Buku-buku yang habis masa bacanya harus keluar dari rumah dan diusahakan bisa bermanfaat bagi orang lain. Demikian adalah salah satu ikhtiar untuk kita untuk hidup alami dan berkelanjutan.

Kebiasaan baik saya terkait buku :

  1. Buku-buku yang ada di rumah walaupun sudah saya baca, kondisinya tetap baik
  2. Membersihkan rak buku beserta buku-bukunya dengan mengelap buku satu per satu.
  3. Mengembalikan buku ke tempat semula, selesai atau belum selesai dibaca.
  4. Saya akan decluttering buku secara periodik.

Mengerjakan task 7 ini agak sedih karena praktek berbenah buku belum selesai. Buku-buku masih berserakan. Kondisi badan belum kembali fit, masih harus banyak istirahat. Semoga pekan depan sudah on track kembali dan bisa merapel berbenah buku yang tertunda.

Rak berantakan
Masih tertunda

Sekian Task 7 – GEMARI PRATAMA (Andriati – Angkatan 1 – Kelas 2)

#Task7GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaribuku
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

Belajar

Task 6 – GEMARI PRATAMA

Horeee…

Akhirnya masuk juga ke tahap berbenah. Sebelumnya tugas kami adalah menulis dan menulis. Sekarang pun tugasnya masih menulis, namun harus disertai praktek.

Task 6 ini merupakan task pertama klaster 1 – Pakaian, karena saya memilih P-B-D-D (Pakaian-Buku-Dapur-Dapur).

Jadwal Berbenah April 2019

Proses Decluttering

Ya, saya membuat sub-kategori pakaian karena tidak semua pakaian cocok dikenakan pada di semua tempat dan acara. Sub-kategori pakaian versi saya adalah sebagai berikut :

  1. Pakaian rumah : kaos oblong dan celana Panjang bahan tidak tebal
  2. Pakaian pergi : saya tidak membedakan antara baju kondangan dan pergi sehari-hari.
  3. Pakaian olah raga termasuk pakaian renang
  4. Kerudung santai
  5. Kerudung formal
  6. Ada beberapa abaya yang tidak saya pakai di tanah air tetapi masih saya simpan karena akan dipakai ke tanah suci. Abaya-abaya tersebut saya masukkan ke dalam plastik dan dilakban.

Berikutnya saya cek rak sepatu, tas dan aksesoris :

  1. Semua sepatu saya sudah memiliki tempat dan jumlah sepatu/sandal saya cukup menurut saya.
  2. Untuk sehari-hari saya menggunakan tas yang itu-itu saja. Beberapa tas yang masuk ke dalam box besar adalah tas ransel besar dan tas ukuran agak besar yang berguna saat bepergian. Beberapa koper saya simpan di dalam gudang dan masih sering digunakan. Ada beberapa tas yang sudah tidak saya gunakan lagi, akan segera keluar dari rumah.
  3. Aksesoris saya tidak banyak dan saya tidak menggunakan aksesoris untuk sehari-hari. Aksesoris saya hanya sebatas pin yang penggunaannya sekali-sekali dan saya kumpulkan di dalam box.

Jumlah pakaian yang ada di lemari sekarang sudah pas menurut saya. Proses mengurangi jumlah pakaian jika dikaitkan dengan nilai RASA.

R – Rapi dan Teratur

Saya ingin lemari rapi dan teratur sehingga kami tidak kesulitan mencari pakaian yang hendak digunakan.

A – Aman dan Nyaman

Pakaian yang disimpan di lemari adalah pakaian yang aman dan nyaman dikenakan sehari-hari.

S – Sehat dan Bersih

Dengan jumlah pakaian cukup dan sesuai dengan kapasitas lemari, maka lemari akan lebih sehat dan bersih. Jumlah pakaian berlebihan di dalam lemari mudah mengundang kecoa datang.

A – Alami dan Berkelanjutan

Memilih pakaian dengan bahan alami dan berkelanjutan. Tetapi untuk pakaian yang sudah ada harus dimaksimalkan penggunaannya dan stop membeli pakaian kecuali jika sangat dibutuhkan.

Proses Organizing

Saya sudah melakukan decluttering pakaian besar-besaran beberapa bulan yang lalu dan pakaian layak jual sudah diberikan ke orang-orang yang membutuhkan.

Pakaian tidak layak jual masih saya simpan dan akan saya manfaatkan untuk keset, kain lap, sapu tangan dan cotton pad. Pakaian-pakaian tersebut saya masukkan ke dalam box besar. Di dalam box tersebut ada sisa-sisa kain yang akan dibuat bean bag jika sudah mencukupi.

Baju decluttering

Proses melipat dan menata baju saya telah selesai. Tugas saya sekarang adalah konsisten berbenah pakaian untuk menjaga agar lemari dan pakaian memenuhi prinsip RASA.

Gaya melipat pakaian yang saya terapkan di rumah adalah :

  1. Ditumpuk
  2. Digantung
  3. Dilipat ala Konmari

Gaya Melipat Pakaian.jpg

Gaya lipatan yang diterapkan tersebut disesuaikan dengan kondisi lemari dan kondisi pakaian sehingga memenuhi prinsip RASA.

R – Rapi dan Teratur

Agar pakaian tertata rapi dan teratur maka saya menyusun pakaian berdasarkan jenis pakaian. Kaos dan celana Panjang, saya lipat ala konmari. Jaket dan kemeja, saya gantung. Handuk dan pakaian gamis, saya lipat tumpuk. Sebenarnya untuk gamis berbahan licin disarankan digantung. Tetapi lemari gantung kami kurang tinggi, sehingga pakaian tersebut menyapu lantai lemari dan mudah mengundang kecoa. Dari Gemar Rapi menyarankan untuk membeli rak gantungg fleksibel, tapi sementara saya biarkan seperti apa adanya dan akan saya pertimbangkan kemudian.

A – Aman dan Nyaman

Dengan gaya lipatan yang saya terapkan akan memenuhi prinsip aman dan nyaman. Pakaian aman apabila diambil satu per satu dan nyaman ketika hendak memilih pakaian.

S – Sehat dan Bersih

Gaya lipatan dan penataan pakaian di lemari sudah memenuhi prinsip sehat dan bersih. Lemari tidak terlihat sumpek sehingga kecoa dan binantang-binatang lain enggan datang. Dan juga lemari lebih mudah dibersihkan.

A – Alami dan Berkelanjutan

Pakaian yang dilipat dan ditata di lemari adalah pakaian yang sudah ada di rumah. Tidak ditambah, bahkan dikurangi. Dan pakaian yang tidak layak jual harus bisa dimanfaatkan sebagai untuk keset, kain lap, sapu tangan dan cotton pad. Kita agar menjaga bumi dari kerusakan-kerusakan akibat ulah manusia. Dengan demikian kita sedang mengusahakan hidup alami dan berkelanjutan.

Sekian Task 6 – GEMARI PRATAMA (Andriati – Angkatan 1 – Kelas 2)

#Task6GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaripakaian
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA