Belajar · Bunsay #6 · IP

Pra Bunsay #6 : Aliran Rasa

Seruuu… berpetualang di 4 wahana Wisata Ceria.

Setiap wahana memiliki tantangan yang berbeda.

Alhamdulillah bisa menyelesaikan tantangannya.

Masya Allah, pembelajaran di Pra Bunsay ini sangat menarik dan sangat berbeda dengan saat pembelajaran di kelas Matrikulasi batch #5 yang saya ikuti waktu lalu. Banyak istilah-istilah baru yang walaupun masih terasa asing namun terasa memberi kesegaran.

Insya Allah saya siap berpetualang di Pantai Bentang Petualang dan menikmati keseruannya.

Belajar · coretan · IP

Merdeka dan Berbahagialah!

Dirgahayu Indonesia ke-75! Dan kami pun bersuka cita karena kami merdeka belajar!

Tahun ajaran 2020/2021 adalah dimulainya petualangan kami setelah membebaskan diri dari sekolah formal. Bukan perjalanan singkat untuk sampai pada keputusan tersebut. Kami membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempertimbangkannya.

Tak terbesit sedikitpun untuk menyekolahkan Tole dini. Tetapi kenyataan berkata lain. Saat usianya 2 tahun, Tole harus menerima nasib harus masuk daycare fullday dengan program preschool di pagi hingga siang karena saya harus bekerja di ranah publik. Kemudian saya mengikuti alur mainstream. Tole masuk TK kemudian masuk SD.

Sebelum Tole masuk SD, saya sudah menimbang homeschooling. Walaupun saya sudah mencari referensi dan mengikuti webinar mengenai homeschooling, tetapi azzam belum kuat dan saya masih berstatus sebagai ibu bekerja di ranah publik membuat semakin lemah keinginan tersebut.

Tole masuk SD, saya sudah resmi menjadi ibu bekerja di ranah domestik. Bahagianya saya, merasa merdeka bebas membersamai Tole tumbuh dan berkembang. Saya memiliki waktu lebih banyak untuk memantau sekolahnya dan mendengar celotehannya.

Seiring waktu berjalan, kami menemukan bahwa sesungguhnya sekolah formal kurang cocok dengan Tole yang sangat hobi eksplorasi, anak yang kinestetik audio yang hobi bergerak dan bisa menangkap pelajaran dari mendengar.

Kian hari saya menemukan bahwa pembelajaran di sekolah tidak cukup optimal buat Tole. Dan kami menimbang bahwa homeschooling adalah solusi. Homeschooling memang bukan jaminan, tetapi demikianlah ikhtiar yang dapat kami lakukan untuk kebaikan bersama.

Di awal tahun 2020, kami sudah diskusi akan kemungkinan homeschooling untuk Tole. Kami sama-sama menimbang resiko dan benefitnya. Kami sama-sama memetakan apa yang menjadi minatnya Tole. Buat saya ada tugas lebih, yaitu mencari informasi lebih dalam mengenai homeschooling, komunitas dan legalitasnya.

Buku-buku mengenai homeschooling saya baca, seminar saya ikuti, PKBM-PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) saya datangi, praktisi-praktisi homeschooling dan komunitasnya saya datangi. Semua saya lakukan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai homeschooling dan supaya saya lebih rileks menjalani homeschooling.

Tujuan kami homeschooling adalah agar kami punya lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi minat dan gaya belajar Tole. Kami juga berharap memiliki banyak waktu untuk tour de talents.

Kini kami telah resmi menjalani homeschooling dan kami lebih berbahagia. Tole lebih merdeka bereksplorasi dan saya pun lebih merdeka mengamatinya. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang merdeka.

Kerangka Tulisan

No.PoinUraian
1JudulMerdeka dan Berbahagialah
2TemaHari Kemerdekaan
3Latar belakang– Perjalanan sekolah Tole
– Mengamati sistem belajar di sekolah
– Mengamati cara belajar anak – Menimbang homeschooling
4TujuanEksplorasi minat dan gaya belajar
5KesimpulanOrang yang berbahagia adalah orang yang merdeka
Belajar · Bunsay #6 · IP

Pra Bunsay #6 : Game Wahana Diving

Diving

Materi 4 adalah tentang Kerangka Berpikir dan Piramida Ibu Profesional oleh Mbak Maria Ulfah. Materi ini adalah materi pamungkas kelas Pra Bunsay batch #6.  Yang merupakan materi memikat sekaligus mengikat yang membuat kita menyelami diri sendiri.

Melihat realita dan memahami pengalaman hidup kemudian membentuk ide dan kesimpulan akan membentuk kerangka berpikir.

Kerangka berpikir yang baik, benar, dan bermanfaat akan membentuk prilaku yang baik, benar, bermanfaat, dan mulia.

Berikut ada Piramida Ibu Profesional

Piramida Ibu Profesional

Tujuan piramida adalah akhlak mulia. Bagian atas adalah output yang diharapkan yang melambangkan kualitas Ibu yang profesional. Bagian bawah adalah sarana belajar yang ada di Ibu Profesional.

Sekarang saatnya menyelami harmoni di bawah laut, menyelami diri sendiri.

Seperti apa diri kita saat ini.

Saya saat ini adalah saya yang merdeka untuk memilih mau belajar apa. Salah satu sarana belajar adalah Ibu Profesional. Sarana yang ada di Ibu Profesional sangat lengkap, walaupun saya belum bisa memilih semua sarana yang ada di piramida bagian bawah. Walaupun belum lengkap, semoga saya bisa mencapai piramida bagian atas.

Seperti apa diri kita setelah masuk IP.

Masya Allah, terima kasih IP. Setelah bergabung dengan IP, banyak hal yang bisa saya pelajari. Yang sangat terasa adalah jaringan pertemanan yang selalu memberikan energi positif. Saya turut merasakan bahagianya belajar di Rumah Belajar IP Jakarta. Saya juga menikmati belajar terstruktur pada saat kelas Matrikulasi batch #5 dan sekarang menikmati belajar terstruktur di kelas Bunda Sayang. Dan semoga saya bisa terus mengikuti kelas-kelas di Institut Ibu Profesional.

Saya merasa sudah hampir mencapai piramida bagian atas. Paling tidak saya merasa harus terus-menerus mengembangkan diri dan percaya diri agar mampu mendidik dan mengembangkan anak dan hebat mengelola keluarga.

Nilai/tujuan apa yang dimiliki.

Menuju keluarga Muslim tangguh dan bertanggung jawab menghadapi tantangan akhir zaman

Adakah kesamaan nilai/tujuan itu dg kerangka berpikir dan piramida IP.

Tentunya saya sangat sejalan dengan kerangka berpikir dan piramida IP. Tujuan saya sekarang pun sesuai dengan piramida bagian atas, yaitu: terus-menerus mengembangkan diri, percaya diri agar mampu mendidik dan mengembangkan anak, dan hebat mengelola keluarga dengan sarana yang ada di piramida bagian bawah. Namun untuk spesifik, tujuan yang kami miliki adalah seperti yang saya sebutkan di atas.

Demikianlah petualangan saya menyelami diri sendiri setelah mempelajari Kerangka Berpikir dan Piramida IP.

Belajar · Bunsay #6 · IP

Pra Bunsay #6 : Game Wahana Wake Boarding

Wake Boarding

Materi 3 adalah tentang Core Value IP oleh Mbak Farida Ariyani dan Karakter Moral oleh Mbak Ressy Laila Untari Ningsih. Pembahasan yang sangat menarik dan membakar semangat.

Berikut adalah ringkasan dari materi 3.

Core value di IP adalah 5B yaitu sebagai berikut:

Belajar

Berkembang

Berkarya

Berbagi

Berdampak

Karakter moral IP:

  1. Running the mission alive
  2. Don’t teach me, I love to learn
  3. I know I can be better
  4. Always on time
  5. Sharing is caring

Setelah mendengarkan penjelasan tentang Core Value dan Karakter Moral, sekarang giliran menyelesaikan game di wahana wake boarding. Game di wahana wake boarding adalah menuliskan ilmu apa yang akan di cari, ilmu apa yang ingin ditingkatkan, dan membuat peta pembelajaran.

Ilmu yang ingin saya cari adalah pendidikan anak akil baligh.

Mempunyai anak di usia pra-akil baligh membuat saya harus bersiap diri dan belajar lebih fokus mengenai pendidikan anak akil baligh. Saya mengumpulkan buku-bukunya dan tentunya mencicil membacanya. Tujuan dari belajar ini adalah agar saya bisa mengantarkan anak menuju akil baligh, anak menjadi mukallaf dan ar-rusyd.

Saya sangat terinspirasi oleh buku Teh Kiki Barkiah yang berjudul Pemuda Bukan Remaja dan buku Ustadz Budi Ashari yang berjudul Remaja Antara Hijaz dan Amerika.

Mukallaf berarti siap menanggung beban hidupnya sendiri. Seluruh tindakan seorang mukallaf harus dapat dipertanggungjawabkan.

Ar-rusyd yaitu kebijaksanaan dalam penjagaan, pemanfaatan, dan pengelolaan harta sehingga dapat mengambil peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam kehidupan sosial.

Ilmu yang ingin ditingkatkan adalah parenting.

Sejak memiliki anak, saya mulai belajar parenting, belajar menjadi orang tua. Banyak buku dilahap dan beberapa kelas seputar parenting diikuti. Banyak belajar parenting bukan untuk meniru plek ketiplek karena setiap keluarga unik, setiap anak unik. Semakin banyak belajar tentang parenting semakin banyak wawasan dan gagasan yang kita dapat dan kemudian implementasinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Semakin belajar, semakin haus rasanya. Walau terkadang lelah, tetapi setelah istirahat biasanya muncul semangat lagi.

Berikut adalah peta belajar saya berdasarkan ilmu yang ingin dicari dan ingin ditingkatkan.

Peta Pembelajaran

Belajar · Bunsay #6 · IP

Pra Bunsay #6 : Game Wahana Surfing

Surfing

Materi 2 dibawakan oleh Mbak Kasihani mengenai Prinsip Berkomunitas dan mbak Ratna Palupi mengenai CoC (Code of Conduct). Menyimak materi 2 ini terasa lebih cair karena duo widyaiswara duduk bersama, bersebelahan dalam satu tempat. Dan saya menyimak sambil senyam-senyum sendiri.

Saya mengenal CoC (Code of Conduct) jauh sebelum bergabung dengan Ibu Profesional. Dan bergabung dengan Ibu Profesional pun ada CoC-nya. Sudah seharusnya CoC terus dibumikan agar kita lebih paham dalam mengimplementasikan sehingga kita sama-sama nyaman berkomunitas.

Di sini juga disajikan dokumen lengkap CoC dengan tampilan yang lebih fresh dan homey.

Setelah menyimak materi dan membaca CoC, kini saatnya berpetualang di Gam Surfing.

Pada Game Surfing ini, kita diminta untuk menceritakan pengalaman terkait dengan prinsip berkomunitas dalam CoC. Pengalaman ini bisa pengalaman positif atau negatif.

Selama bergabung dengan komunitas Ibu Profesional, saya memang menemui beberapa kali pelanggaran CoC yang biasanya dilakukan dengan tidak sengaja oleh pelaku dan biasanya kami langsung saling mengingatkan.

Setelah saya lulus Matrikulasi batch 5 dan resmi menjadi member Ibu Profesional, saya lebih banyak aktif di Rumah Belajar. Rumah belajar identik dengan berkarya. Banyak juga di antara teman-teman yang karya sudah layak jual. Nah terkadang secara tidak sadar si empunya karya atau teman yang lain melakukan softselling. Begitu ada yang sadar, biasanya kami langsung mengingatkan dengan elegan dan cinta.

Selanjutnya yang sering terjadi dalam komunitas adalah silent reader. Gemas enggak sih dengan si silent reader. Saya beberapa kali dibuat gemas. Sudahlah si dia tidak pernah aktif, ketika saya wapri pun, saya dicuekin. Dan yang lebih gemas lagi, setelah saya dicuekin dan berbulan kemudian saya dapat komplain. Hahaha… nasib ya.

Salah satu juga yang terkadang tidak sadar bahwa pelaku melakukan pelanggaran CoC adalah meneruskan informasi atau berita yang tidak ada hubungannya dengan Ibu Profesional dan tanpa izin dengan pemilik rumah. Saya yakin, maksud dan tujuan pelaku adalah baik. Tapi setiap rumah memiliki aturan masing-masing, kita harus sama-sama memahami.

Demikianlah cerita saya seputar pengalaman berkomunitas yang berkaitan dengan CoC. Dan CoC memang harus selalu diingatkan agar perilaku bermartabat yang sesuai dengan CoC Ibu Profesional otomatis menjadi perilaku yang diimplementasikan dalam berkomunitas di Ibu Profesional.

Belajar · coretan · IP · RBM

Kurban dan Syukur

Ada yang kurang di hari idulkurban kali ini, salah satunya adalah sholat id. Pada hari idulkurban kali ini, kami memutuskan untuk tidak pergi sholat id. Kami tidak yakin protokol kesehatan covid dijalankan dengan ketat di tempat sholat id di lingkungan sekitar rumah. Terlebih di rumah, masih ada anak di bawah usia 12 tahun.

Kondisi semakin runyam dengan berbagai macam informasi-informasi yang hilir mudik di media. Informasi-informasi tersebut bisa saling bertentangan. Yang lebih membingungkan lagi adalah pernyataan-pernyataan tersebut dilontarkan oleh orang-orang yang ahli di bidangnya.

Lalu bagaimana dengan kita yang awam ini?

Kalau saya memilih untuk berpegangan dengan informasi dari Badan Kesehatan Internasional atau WHO. Kita ikuti bagaimana anjurannya. Selain itu, kita juga harus memantau kebijakan pemerintah.

Sederhananya, kalau tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya kita menghindari keluar rumah dan berkerumun. Tetapi sungguh situasi yang tidak sederhana.

Wah bagaimana nasib emak-emak yang harus tetap menyediakan makanan?

Wah bisa gila kalau terkurung di rumah terus apalagi mendampingi anak sekolah daring, emak sudah super kelelahan.

Tarik nafas panjang dan hempaskan. Ulangi lagi jika masih sesak. Kita coba sederhanakan lagi hidup. Kini ada berbagai layanan belanja mudah, manfaatkan. Jikalau terpaksa harus ke pasar atau ke warung, jangan lupa perhatikan protokol kesehatan.

Bagian ini cukup berat, di rumah dan mendampingi anak sekolah dari rumah. Saya paham, tak mudah bagi guru, orang tua dan anak menjalani sekolah dari rumah dengan media gawai. Semua berjuang dengan segala kendalanya.

Dan buat saya dan anak yang sudah tidak terikat dengan sekolah formal pun memiliki tantangan yang lain juga.

Rasanya perjuangan saya sebagai ibu rumah tangga di tengah masa pandemi ini, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan para nakes (tenaga kesehatan). Telah banyak nakes gugur di medan perjuangan melawan covid. Merekalah pejuang di garda terdepan.

Malu saya kalau masih mengeluh dengan kondisi sekarang. Sesungguhnya kondisi saya saat ini adalah sangat nyaman. Sesungguhnya merekalah para nakes yang benar-benar berkurban.

Semoga kita bisa lebih dalam memaknai tentang arti kurban dan lebih syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Ditulis dalam rangka memenuhi Tugas Membuat Kerangka Tulisan dan Tulisan dari Kerangka di Rumbel Menulis IP Jakarta

Kerangka Tulisan

No Poin Uraian
1 Judul Kurban dan Syukur
2 Tema Idul Adha pada Masa Pandemi
3 Ide Cerita Menyikapi perbedaan dalam menghadapi pandemic

Menghargai jerih nakes

4 Uraian Pada masa pandemi ini tidak seharusnya kita memperuncing perbedaan dan merasa paling benar

Pejuang dalam menghadapi covid adalah para nakes.

5 Referensi https://www.who.int/indonesia dan berbagai sumber

#membuatkerangkatulisan #rumbelmenulisipjakarta

Belajar · Bunsay #6 · IP

Pra Bunsay #6 : Game Wahana Istana Pasir

Setelah menyimak materi materi dari Mbak Rima Melanie mengenai Critical Thinking dan Mbak Itsnita Husnufardani mengenai Makna Ibu Profesional, kini saatnya untuk Game Wahana yaitu Membangun Istana Pasir.

Ada 3 hal yang harus dilakukan pada Game Wahana Istana Pasir.

Pertama adalah selftalk mengenai perubahan yang diinginkan ketika mengikuti kelas Bunda Sayang.

Pada halaman https://www.ibuprofesional.com/ tertera  kelas ini mengajak para ibu dan calon ibu untuk terus belajar bagaimana mendidik anak dengan mudah dan menyenangkan”, demikianlah pula harapan saya.  Jangan pernah berhenti belajar dan kelas Bunda Sayang adalah salah satu wadahnya. Dengan mengikuti kelas Bunda Sayang, saya berharap akan mendapat banyak wawasan dan belajar lebih dalam tentang pengasuhan anak sehingga saya mempunyai bekal lebih banyak dalam menghadapi tantangan-tantangan pengasuhan masa kini.

Kedua adalah membuat peta diri yaitu bagaimana belajar di kelas Bunda Sayang dan makna Ibu Profesional bagi saya.

Mengikuti kelas Bunda Sayang tidak bisa bersantai-santai. Begitu yang saya pahami mengenai kelas Bunda Sayang berdasarkan pengalaman alumni kelas Bunda Sayang batch sebelumnya. Dan sekarang giliran saya menikmati petualangan di setiap Wahana kelas Bunda Sayang. Kelas Bunda Sayang batch #6 menggunakan platform yang berbeda dengan batch sebelumnya dan dengan berbagai istilah-istilah baru. Walaupun saya sudah berusaha mencari referensi tentang kelas Bunda Sayang sebelumnya, namun saya merasa akan ada banyak kejutan pada kelas Bunda Sayang batch #6 ini. Saya jadi berdebar-debar dan antusias. Berikut peta diri yang saya siapkan untuk berpetualang di kelas Bunda Sayang.

Peta Diri

Makna Ibu Profesional bagi saya adalah Ibu yang bersungguh-sungguh memantaskan diri untuk membangun peradaban dari rumah.

Ketiga adalah menggambarkan dengan symbol makna terbaik diri.

Simbol diri

Saya menggambarkan diri saya dengan spiral, matahari dan rumah yang artinya dinamis (spiral), menyinari yang juga berarti bermanfaat (matahari) dan rumah adalah tempat berkarya saya. Walaupun dari rumah, saya harus dinamis dan menebar manfaat walaupun hanya sebatas lingkungan kecil.

Demikianlah petualangan saya di Game Wahana Istana Pasir. Dan insya Allah siap dengan Game selanjutnya.