Belajar · coretan · HS

Memulai Jalur Pendidikan Non Formal

Tole sudah dinyatakan naik kelas 4. Seperti yang telah disepakati bersama, di kelas 4 ini, Tole akan memulai belajar dengan jalur pendidikan non formal. Tole mengundurkan diri dari sekolah formalnya. Yang artinya kami akan menjalani homeschooling atau sekolah rumah mulai tahun ajaran 2020/2021.

Saya tidak akan bercerita praktek sekolah rumah tunggal, majemuk, atau komunitas. Saya akan bercerita pengalaman bisa sampai pada keputusan sekarang dan bagaimana kami akan menjalaninya. Insya Allah.

Saya terusik untuk ber-homeschooling (kemudian saya singkat HS saja) sejak Tole belum masuk SD. Saya sudah membaca artikel-artikel dan ikut-ikut webinar. Tetapi saat itu saya merasa belum punya cukup nyali. Selain itu, menjelang Tole masuk SD, saya masih jadi pekerja kantoran yang meninggalkan rumah dan anak sekitar 10 jam per hari.

Tole masuk SD, selesai sudah atribut saya sebagai pekerja kantoran dan tersemat profesi IRT (Ibu Rumah Tangga). Rasa ingin ber-HS masih terasa mengusik, namun tidak sampai mengganggu. Toh, Tole menikmati masa-masanya di sekolah. Saya sengaja memilihkan sekolah dengan jam sekolah yang tidak terlalu panjang.

Pada tahun ketiga Tole sekolah SD, perasaan ingin ber-HS semakin kuat dengan berbagai alasan. Yang jelas kami ingin menyelaraskan pendidikan anak dengan misi keluarga dan memberikan seluas-luasnya kesempatan kepada Tole untuk bereksplorasi dengan minat dan bakatnya.

Tahun ketiga semester dua, keinginan itu sudah tidak dapat dibendung. Saya lebih agresif membaca artikel atau buku yang berkaitan dengan homeschooling dan mengikuti kuliah daring seputar homeschooling. Saya mengorek informasi dari beberapa teman yang sudah lebih dahulu menjalani HS dan bagaimana prakteknya. Kemudian untuk urusan legalitas, saya datang PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) negeri dan swasta dekat rumah, saya juga berseluncur di dunia maya untuk mencari informasi seputar PKBM online, dan saya juga mengikuti sesi orientasi salah satu PKBM.

Katanya homeschooling, tetapi kok ikut lembaga?

Bagaimanapun saya adalah orang yang prosedural dan taat aturan. Tole pernah bersekolah formal dan sudah memiliki NISN (Nomer Induk Siswa Nasional), secara prosedur kami harus mengajukan pengunduran diri dari sekolah formal dan akan diberikan surat keterangan pindah. Dengan surat keterangan pindah itu, kami akan mendaftar PKBM. Jadi diharapkan tidak ada NISN dobel atau pun tidak aktif yang akan menyusahkan di kemudian hari.

Kami akan bekerjasama dengan PKBM untuk urusan legalitas. Kegiatan di PKBM 2 – 3 kali seminggu, tergantung programnya. Bahkan ada PKBM yang tidak mensyarat mengikuti kegiatan kecuali saat pengambilan nilai untuk raport dan saat ujian kelulusan.

Jadi rencananya, kami akan mengikuti program PKBM yang insya Allah tidak mengambil porsi banyak dalam proses pendidikan. Sisanya, kami bisa bergabung dengan komunitas atau menjadi anggota suatu tempat kegiatan atau berkolaborasi dengan sesama homeschoolers atau mengikuti kursus atau merancang kegiatan sendiri.

Semua kegiatan yang akan kami lakukan sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhan.

Bismillah, tantangan dimulai.