Belajar · Bunsay #6 · IP · KLIP

Bunsay #6 : Tantangan 15 Hari Zona 7 Day 9

Zona 7: Pendidikan Seksualitas.

Topik 4: Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Pendidikan Seksualitas

Oleh: Kelompok 16 (Jakarta 2)

***

Hari keempat parade live di FBG Pantai Bentang Petualang yang dibawakan oleh kelompok 16 (Jakarta 2). Live ini dimulai dengan puisi Ayah, jadi terharuu…

Kemudian materi diawali dengan pemaparan studi kasus berdasarkan pengalaman teman-teman di kelompok 16 (Jakarta 2), yaitu Mbak Hera dan Mbak Nurindah. Bukan pengalaman pribadi tetapi pengalaman yang dijumpainya. Studi kasus tersebut memaparkan bahwa akan terjadi penyimpangan orientasi seksual apabila sosok ayah tidak hadir dalam kehidupan anak.

Pakar parenting Ustadz Bendri Jaisyurrahman menyebutkan bahwa rusaknya perilaku anak muda saat ini adalah buah dari kegagalan keluarga “memproduksi” anak-anak yang tangguh. Hal ini erat kaitannya dengan pola asuh. Dan lebih spesifik lagi adalah peran ayah. Anak-anak ini mengalami gejala yang disebut “father hunger” atau lapar ayah.

Kemudian, data dari Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa 85% dari anak-anak yang menunjukkan penyimpangan perilaku berasal dari rumah yang tidak ada sosok ayah di dalamnya.

Kemudian pembahasan dilanjutkan oleh Mbak Nurindah yang juga merupakan psikolog.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Elly Risman dari tahun 2008-2010, studi di 33 provinsi di Indonesia, menyatakan bahwa Indonesia salah satu negara paling “yatim” di dunia. Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai fatherless country setelah Amerika.

Fatherless country merupakan sebuah negeri yang ditandai keadaan atau gejala dari masyarakatnya berupa kecenderungan tidak adanya peran, dan keterlibatan figur ayah secara signifikan dan hangat dalam kehidupan sehari-hari seorang anak di rumah. Mungkin tak jarang kita lihat ayah berangkat kerja pagi hari, bahkan sebelum anak bangun, lalu pulang sore hari bahkan malam saat anak telah tidur, waktu interaksi dengan anak amat sedikit.

Tantangan ketidakhadiran sosok ayah yang disusun oleh kelompok 16 (Jakarta 2) ada sebagai berikut ini:

  1. Ayah sibuk mencari nafkah (pergi pagi-pagi, pulang larut)
  2. Ayah Jauh (LDM)
  3. Ayah sudah tiada

Lagi-lagi di sini kita diingatkan dengan peran ayah dalam menumbuhkan fitrah seksualitas, yaitu sebagai berikut:

Dan jawaban dari tantangan tersebut adalah dari pengalaman-pengalaman teman-teman dari kelompok 16 (Jakarta 2), yaitu sebagai berikut:

  1. Seorang Ayah harus terlebih dulu paham akan peran dan kewajibannya di keluarga. (Ratih)
  2. Ayah meluangkan waktu untuk anak-anaknya. (Rezky dan Nurindah)

Mbak Ummul Qhair juga menceritakan kisah hadirnya ayah dalam keluarga. Bagaimana ayahnya sudah mengajarkannya sejak kecil kalau anak perempuan itu tidak boleh selalu dekat dengan laki-laki lain, bermain dengan laki-laki, berpakaian tidak boleh terbuka, dan yang paling ditekankan adalah tidak boleh pacaran. Anak perempuan tidak boleh keluyuran selain dari urusan sekolah. Orangtuanya menyekolahkannya di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, agar dia lebih paham bahwa seorang muslimah harus menutup auratnya. Ayahnya adalah sosok pahlawan yang selalu menjaganya hingga akhirnya mengikhlaskan anak perempuan pertamanya pergi merantau dengan menantunya.

Dari pemaparan-pemaparan di atas bisa kita lihat bahwa ayah adalah pilar, tokoh utama yang membangun visi dan misi keluarga. Kehadiran sosok ayah dalam pendidikan seksualitas itu penting.

#harike9 #tantangan15hari #zona7pendidikanseksualitas #pantaibentangpetualang #kuliahbundasayang #institutibuprofesional

Leave a comment